Keranjang Anda kosong!
Pengelolaan arsip yang efektif bukan hanya bertujuan agar dokumen tersimpan dengan rapi, tetapi juga agar arsip tersebut dapat diakses dengan cepat dan aman kapan pun dibutuhkan. Hal ini sangat penting dalam mewujudkan birokrasi modern yang berbasis teknologi informasi atau yang dikenal dengan istilah e-Government. Dengan penggunaan aplikasi SIKD, pengelolaan arsip tidak lagi bergantung pada metode manual yang rawan kehilangan, terlambat, dan tidak terdata dengan baik.
Namun, agar penerapan aplikasi SIKD dapat berjalan optimal, dibutuhkan pemahaman dan keterampilan teknis yang memadai bagi para pengelola arsip dan pegawai instansi pemerintah. Sinergi antara teknologi dan sumber daya manusia yang kompeten menjadi kunci sukses implementasi sistem ini. Oleh karena itu, pelatihan atau Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi SIKD Terbaru 2025 sangat penting dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM dalam mengoperasikan aplikasi kearsipan dinamis ini.
Bimtek SIKD yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdilat) LSMAP bertujuan memberikan bekal lengkap dan terstruktur bagi peserta agar mampu menjalankan transformasi digital dalam pengelolaan arsip. Artikel ini akan menguraikan secara komprehensif mengenai definisi SIKD, urgensi bimtek, materi yang diajarkan, serta manfaat yang dapat diperoleh melalui pelatihan ini.
Definisi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD)
Bimtek SIKD – Sistem Informasi Kearsipan Dinamis, atau yang sering disingkat SIKD, merupakan sebuah aplikasi berbasis teknologi informasi yang dikembangkan untuk memfasilitasi pengelolaan arsip dinamis pada instansi pemerintahan maupun organisasi lainnya. Arsip dinamis adalah jenis arsip yang digunakan secara aktif dalam kegiatan sehari-hari dan mempunyai nilai guna administrasi yang tinggi.
Menurut Peraturan Direktur ANRI Nomor 11 Tahun 2009, aplikasi ini menjadi standar nasional dalam pengelolaan arsip dinamis yang memungkinkan pencipta arsip mengontrol seluruh siklus hidup arsip dari pencatatan, penyimpanan, sampai penghapusan secara terstruktur dan terdokumentasi. Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam menggalakkan e-Government sebagai bentuk modernisasi birokrasi di Indonesia.
SIKD berfungsi sebagai sistem yang mengintegrasikan berbagai aktivitas pengelolaan arsip mulai dari pengorganisasian data arsip, monitoring eksistensi arsip, hingga penemuan kembali melalui sistem klasifikasi dan indeks yang mudah diakses. Aplikasi ini menggantikan proses manual yang selama ini menjadi hambatan utama dalam pencarian dan pengelolaan arsip.
Selain itu, SIKD juga dilengkapi dengan fitur keamanan data yang canggih seperti enkripsi dan kontrol akses berbasis peran, sehingga mampu menjamin kerahasiaan dan keamanan dokumen penting. Penggunaan teknologi ini menjadikan pengelolaan arsip lebih transparan dan bertanggung jawab serta meminimalisir risiko kehilangan dan penyalahgunaan data.
Peran dan Pentingnya Bimtek Aplikasi SIKD
Bimtek SIKD – Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) yang diselenggarakan oleh Pusdilat LSMAP dirancang dengan materi pelatihan yang lengkap dan sistematis, agar peserta benar-benar menguasai pengelolaan arsip dinamis menggunakan teknologi terkini. Materi ini tidak hanya mengajarkan aspek teknis aplikasi, tapi juga membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh terkait kebijakan kearsipan nasional dan strategi penerapan SIKD di lingkungan instansi masing-masing.
1. Pengenalan Sistem Kearsipan dan Kebijakan Nasional
Materi awal ini sangat penting untuk membangun fondasi pemahaman peserta terkait konsep kearsipan modern. Peserta akan mempelajari dasar-dasar sistem kearsipan nasional, termasuk Peraturan Direktur Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009, yang menjadi acuan dalam penerapan aplikasi SIKD. Selain itu, sesi ini membahas peran arsip dalam mendukung transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Konteks penting lainnya yang akan dibahas adalah bagaimana persyaratan regulasi mendorong transformasi digital dalam pengelolaan arsip, sekaligus mengenalkan rencana strategis nasional untuk mengimplementasikan e-Government secara menyeluruh. Dengan pemahaman kebijakan ini, peserta siap menyelaraskan operasional pengarsipan sesuai standar yang berlaku.
2. Pengenalan dan Navigasi Aplikasi SIKD
Setelah mengerti latar belakang kebijakan, peserta akan diajak memahami secara praktis bagaimana aplikasi SIKD berfungsi. Materi ini mencakup:
Antarmuka Aplikasi SIKD: Penjelasan tampilan dashboard yang user-friendly sehingga peserta mudah mengenal menu-menu utama dan fitur-fitur penting.
Alur Kerja Penginputan Data Arsip Dinamis: Langkah demi langkah proses pencatatan data arsip baru lengkap dengan pengisian metadata dan atribut yang tepat.
Sistem Klasifikasi dan Pengelompokan Arsip: Cara melakukan klasifikasi arsip yang efektif berdasarkan jenis, periode, dan tingkat pentingnya, untuk mempermudah pencarian dan pengelolaan.
Fitur Pencarian dan Penemuan Kembali: Mengoptimalkan fungsi pencarian menggunakan filter dan kata kunci yang disediakan agar arsip dapat segera ditemukan dalam hitungan detik.
Dengan pendalaman materi ini, peserta mampu menggunakan aplikasi secara mandiri dan cepat tanpa kesulitan, sekaligus memahami konsep pengelolaan arsip digital yang modern.
3. Manajemen Arsip Dinamis dan Arsip Inaktif
Salah satu keunggulan aplikasi SIKD adalah kemampuannya dalam membedakan pengelolaan arsip aktif dan arsip inaktif atau arsip yang sudah jarang digunakan namun tetap harus disimpan. Materi pelatihan menjelaskan:
Proses pemindahan arsip dari kategori dinamis ke arsip inaktif secara sistematis.
Tata cara penyimpanan arsip inaktif dengan tetap menjaga integritas data.
Pengelolaan arsip elektronik sebagai bagian dari arsip inaktif yang memerlukan strategi khusus agar tetap aman dan mudah diakses bila diperlukan.
Prosedur dan penjadwalan pemusnahan arsip yang sudah melewati masa retensi sesuai ketentuan, untuk menghindari penumpukan data yang tidak perlu.
Pembekalan materi ini penting agar instansi mampu menjaga siklus hidup arsip tetap berjalan efektif sesuai standar nasional dan kebutuhan operasional.
4. Keamanan Data dan Pengaturan Hak Akses
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan arsip elektronik adalah menjamin keamanan dan kerahasiaan data. Dalam materi ini, peserta belajar cara memanfaatkan fitur keamanan canggih yang tersedia pada aplikasi SIKD, seperti:
Sistem Enkripsi Data: Melindungi arsip agar tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Kontrol Akses Berbasis Peran: Penentuan hak akses berbeda bagi pengguna sesuai jabatan dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan arsip.
Audit Trailing dan Log Aktivitas: Memantau semua aktivitas pengguna untuk memastikan keamanan serta memudahkan penelusuran bila terjadi kendala atau pelanggaran.
Backup Data dan Pemulihan Sistem: Proses penyimpanan cadangan data secara teratur dan cara mengembalikannya saat diperlukan demi mencegah kehilangan arsip penting akibat gangguan teknis.
Peserta juga didorong untuk memahami kebijakan keamanan data di lingkup instansi masing-masing agar dapat mengambil langkah preventif dan responsif.
5. Studi Kasus dan Simulasi Pengoperasian Aplikasi
Sebagai bagian dari proses pembelajaran yang aplikatif, peserta akan mengikuti sesi simulasi dan studi kasus praktis. Materi ini dirancang untuk menantang peserta menerapkan pengetahuan teknis yang diperoleh dalam situasi nyata, antara lain:
Simulasi penginputan arsip dengan berbagai jenis dokumen dan klasifikasi.
Mengelola arsip yang berubah status dari aktif ke inaktif serta proses pemusnahan arsip secara digital.
Penanganan kendala yang sering muncul selama pengerjaan, seperti data ganda, kesalahan klasifikasi, hingga troubleshooting sistem.
Diskusi kelompok untuk saling berbagi pengalaman dan solusi terbaik dalam pengelolaan arsip digital.
Simulasi ini sangat membantu peserta untuk memahami alur kerja aplikasi secara menyeluruh dan meningkatkan kesiapan operasional di lingkungan kerja.
6. Evaluasi Kompetensi dan Implementasi Pasca Bimtek
Agar hasil bimtek dapat diukur, peserta akan mengikuti evaluasi kompetensi berupa tes teknis dan studi kasus sehingga dapat dipastikan mereka benar-benar menguasai aplikasi. Selain itu, dibahas pula strategi implementasi aplikasi SIKD di lingkungan instansi masing-masing, termasuk:
Perencanaan integrasi aplikasi SIKD dengan sistem informasi lain yang sudah ada.
Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) untuk pengelolaan arsip digital di instansi.
Pendampingan dan monitoring pelaksanaan setelah bimtek agar aplikasi berjalan maksimal.
Pusdilat LSMAP juga memberikan akses sumber belajar dan forum diskusi bagi peserta setelah pelatihan untuk mendukung keberlanjutan penguasaan aplikasi.
Dengan materi bimtek yang lengkap, komprehensif, dan terstruktur seperti ini, peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan arsip dinamis berbasis digital. Hal ini tentu sangat mendukung upaya pemerintah dan instansi dalam mewujudkan sistem kearsipan yang modern, aman, dan efisien di tahun 2025 dan seterusnya.
Jika Anda ingin memaksimalkan kemampuan dan meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di instansi Anda, mengikuti Bimtek SIKD Terbaru 2025 adalah langkah tepat yang tidak boleh dilewatkan.
Materi Bimtek SIKD Terbaru 2025
Bimtek SIKD – Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) yang diselenggarakan oleh Pusdilat LSMAP dirancang dengan materi pelatihan yang lengkap dan sistematis, agar peserta benar-benar menguasai pengelolaan arsip dinamis menggunakan teknologi terkini. Materi ini tidak hanya mengajarkan aspek teknis aplikasi, tapi juga membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh terkait kebijakan kearsipan nasional dan strategi penerapan SIKD di lingkungan instansi masing-masing.
1. Pengenalan Sistem Kearsipan dan Kebijakan Nasional
Materi awal ini sangat penting untuk membangun fondasi pemahaman peserta terkait konsep kearsipan modern. Peserta akan mempelajari dasar-dasar sistem kearsipan nasional, termasuk Peraturan Direktur Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009, yang menjadi acuan dalam penerapan aplikasi SIKD. Selain itu, sesi ini membahas peran arsip dalam mendukung transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Konteks penting lainnya yang akan dibahas adalah bagaimana persyaratan regulasi mendorong transformasi digital dalam pengelolaan arsip, sekaligus mengenalkan rencana strategis nasional untuk mengimplementasikan e-Government secara menyeluruh. Dengan pemahaman kebijakan ini, peserta siap menyelaraskan operasional pengarsipan sesuai standar yang berlaku.
2. Pengenalan dan Navigasi Aplikasi SIKD
Setelah mengerti latar belakang kebijakan, peserta akan diajak memahami secara praktis bagaimana aplikasi SIKD berfungsi. Materi ini mencakup:
Antarmuka Aplikasi SIKD: Penjelasan tampilan dashboard yang user-friendly sehingga peserta mudah mengenal menu-menu utama dan fitur-fitur penting.
Alur Kerja Penginputan Data Arsip Dinamis: Langkah demi langkah proses pencatatan data arsip baru lengkap dengan pengisian metadata dan atribut yang tepat.
Sistem Klasifikasi dan Pengelompokan Arsip: Cara melakukan klasifikasi arsip yang efektif berdasarkan jenis, periode, dan tingkat pentingnya, untuk mempermudah pencarian dan pengelolaan.
Fitur Pencarian dan Penemuan Kembali: Mengoptimalkan fungsi pencarian menggunakan filter dan kata kunci yang disediakan agar arsip dapat segera ditemukan dalam hitungan detik.
Dengan pendalaman materi ini, peserta mampu menggunakan aplikasi secara mandiri dan cepat tanpa kesulitan, sekaligus memahami konsep pengelolaan arsip digital yang modern.
3. Manajemen Arsip Dinamis dan Arsip Inaktif
Salah satu keunggulan aplikasi SIKD adalah kemampuannya dalam membedakan pengelolaan arsip aktif dan arsip inaktif atau arsip yang sudah jarang digunakan namun tetap harus disimpan. Materi pelatihan menjelaskan:
Proses pemindahan arsip dari kategori dinamis ke arsip inaktif secara sistematis.
Tata cara penyimpanan arsip inaktif dengan tetap menjaga integritas data.
Pengelolaan arsip elektronik sebagai bagian dari arsip inaktif yang memerlukan strategi khusus agar tetap aman dan mudah diakses bila diperlukan.
Prosedur dan penjadwalan pemusnahan arsip yang sudah melewati masa retensi sesuai ketentuan, untuk menghindari penumpukan data yang tidak perlu.
Pembekalan materi ini penting agar instansi mampu menjaga siklus hidup arsip tetap berjalan efektif sesuai standar nasional dan kebutuhan operasional.
4. Keamanan Data dan Pengaturan Hak Akses
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan arsip elektronik adalah menjamin keamanan dan kerahasiaan data. Dalam materi ini, peserta belajar cara memanfaatkan fitur keamanan canggih yang tersedia pada aplikasi SIKD, seperti:
Sistem Enkripsi Data: Melindungi arsip agar tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Kontrol Akses Berbasis Peran: Penentuan hak akses berbeda bagi pengguna sesuai jabatan dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan arsip.
Audit Trailing dan Log Aktivitas: Memantau semua aktivitas pengguna untuk memastikan keamanan serta memudahkan penelusuran bila terjadi kendala atau pelanggaran.
Backup Data dan Pemulihan Sistem: Proses penyimpanan cadangan data secara teratur dan cara mengembalikannya saat diperlukan demi mencegah kehilangan arsip penting akibat gangguan teknis.
Peserta juga didorong untuk memahami kebijakan keamanan data di lingkup instansi masing-masing agar dapat mengambil langkah preventif dan responsif.
5. Studi Kasus dan Simulasi Pengoperasian Aplikasi
Sebagai bagian dari proses pembelajaran yang aplikatif, peserta akan mengikuti sesi simulasi dan studi kasus praktis. Materi ini dirancang untuk menantang peserta menerapkan pengetahuan teknis yang diperoleh dalam situasi nyata, antara lain:
Simulasi penginputan arsip dengan berbagai jenis dokumen dan klasifikasi.
Mengelola arsip yang berubah status dari aktif ke inaktif serta proses pemusnahan arsip secara digital.
Penanganan kendala yang sering muncul selama pengerjaan, seperti data ganda, kesalahan klasifikasi, hingga troubleshooting sistem.
Diskusi kelompok untuk saling berbagi pengalaman dan solusi terbaik dalam pengelolaan arsip digital.
Simulasi ini sangat membantu peserta untuk memahami alur kerja aplikasi secara menyeluruh dan meningkatkan kesiapan operasional di lingkungan kerja.
6. Evaluasi Kompetensi dan Implementasi Pasca Bimtek
Agar hasil bimtek dapat diukur, peserta akan mengikuti evaluasi kompetensi berupa tes teknis dan studi kasus sehingga dapat dipastikan mereka benar-benar menguasai aplikasi. Selain itu, dibahas pula strategi implementasi aplikasi SIKD di lingkungan instansi masing-masing, termasuk:
Perencanaan integrasi aplikasi SIKD dengan sistem informasi lain yang sudah ada.
Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) untuk pengelolaan arsip digital di instansi.
Pendampingan dan monitoring pelaksanaan setelah bimtek agar aplikasi berjalan maksimal.
Pusdilat LSMAP juga memberikan akses sumber belajar dan forum diskusi bagi peserta setelah pelatihan untuk mendukung keberlanjutan penguasaan aplikasi.
Dengan materi bimtek yang lengkap, komprehensif, dan terstruktur seperti ini, peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan arsip dinamis berbasis digital. Hal ini tentu sangat mendukung upaya pemerintah dan instansi dalam mewujudkan sistem kearsipan yang modern, aman, dan efisien di tahun 2025 dan seterusnya.
Jika Anda ingin memaksimalkan kemampuan dan meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di instansi Anda, mengikuti Bimtek SIKD Terbaru 2025 adalah langkah tepat yang tidak boleh dilewatkan.
Tujuan dan Manfaat Bimtek Aplikasi SIKD – Bimtek SIKD
Pelatihan Bimtek Aplikasi SIKD Terbaru 2025 memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi teknis dan pemahaman manajerial para pengelola arsip di berbagai instansi pemerintah maupun organisasi. Dengan mengikuti bimtek ini, peserta tidak hanya dipersiapkan agar mampu mengoperasikan aplikasi SIKD secara optimal, tetapi juga untuk memahami pentingnya pengelolaan arsip yang terstruktur sesuai standar nasional. Berikut uraian lebih lengkap mengenai tujuan strategis dan manfaat signifikan yang bisa diperoleh:
Tujuan Bimtek SIKD
Menguasai Pengoperasian Aplikasi SIKD Secara Menyeluruh
Bimtek ini dirancang agar peserta mampu mengelola seluruh fitur aplikasi SIKD mulai dari penginputan data arsip, klasifikasi yang tepat, pengelolaan dokumen elektronik, hingga proses arsip inaktif dan pemusnahan arsip. Penguasaan ini akan meningkatkan efisiensi kerja dan meminimalisir kesalahan dalam pengelolaan arsip.Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Peraturan Kearsipan Nasional
Peserta akan dipandu memahami aspek hukum dan regulasi terkini mengenai kearsipan yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, pengelolaan arsip yang dilakukan nantinya pasti sesuai standar dan mendukung akuntabilitas pemerintahan.Mendorong Penerapan Digitalisasi Arsip dalam Implementasi e-Government
Bimtek ini mendukung agenda nasional dalam menerapkan birokrasi digital. Peserta dibekali kemampuan teknis untuk memanfaatkan sistem informasi kearsipan berbasis teknologi, yang merupakan fondasi bagi pemerintahan modern yang transparan dan responsif.Meningkatkan Profesionalisme dan Budaya Kerja Berbasis Teknologi
Pelatihan ini tidak hanya soal aplikasi, tetapi juga menanamkan pola pikir dan budaya kerja yang adaptif terhadap inovasi digital. Hal ini penting agar pengelolaan arsip berjalan berkelanjutan dan mudah beradaptasi dengan teknologi masa depan.
Manfaat Bimtek SIKD
Efisiensi Waktu dan Biaya Pengelolaan Arsip
Penggunaan aplikasi SIKD dalam pengelolaan arsip memungkinkan proses pencarian, penyimpanan, dan distribusi dokumen menjadi jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan metode manual. Hal ini menghemat waktu kerja secara signifikan dan mengurangi biaya operasional terkait pengarsipan.Pengelolaan Arsip yang Transparan dan Akuntabel
Dengan sistem pencatatan digital yang terdokumentasi secara rapi, setiap aktivitas terkait arsip dapat dilacak dan dipertanggungjawabkan. Transparansi ini sangat penting untuk mendukung good governance dan mencegah praktek penyalahgunaan administrasi.Keamanan Data dan Perlindungan Arsip Penting
Aplikasi SIKD dilengkapi dengan fitur keamanan canggih seperti enkripsi dan kontrol akses, sehingga arsip yang bersifat rahasia dan penting dapat terlindungi dari risiko kebocoran, manipulasi, atau pencurian data. Keamanan arsip elektronik ini menjadi salah satu keunggulan utama yang dibahas dalam bimtek.Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Dengan akses arsip yang lebih cepat dan mudah, pejabat dan staf dapat memberikan layanan yang lebih responsif dan akurat kepada masyarakat. Pelayanan publik yang baik merupakan cerminan dari kualitas pengelolaan administrasi yang profesional.Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Bimtek ini melatih peserta agar mampu menggunakan teknologi aplikasi secara mandiri dan produktif. Dengan demikian, sumber daya manusia di instansi menjadi lebih terampil dan dapat fokus pada tugas-tugas strategis tanpa terhambat masalah pengelolaan arsip.Mendukung Pencapaian Target Pemerintahan Modern dan Digital
Pengelolaan arsip dinamis yang terotomasi merupakan bagian penting dari roadmap digitalisasi pemerintahan. Melalui bimtek ini, instansi dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan visi pembangunan nasional berbasis teknologi informasi.Meningkatkan Daya Saing dan Reputasi Instansi
Instansi yang menerapkan sistem pengarsipan modern menunjukkan profesionalisme dan inovasi dalam tata kelola organisasi. Hal ini menjadi nilai tambah yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan.Mendorong Pengelolaan Arsip Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Dengan beralih ke sistem pengarsipan elektronik, penggunaan kertas dapat diminimalkan sehingga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan pelestarian lingkungan. Ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang banyak diadopsi oleh negara-negara maju.
Dengan tujuan yang jelas dan manfaat yang sangat beragam, Bimtek Aplikasi SIKD Terbaru 2025 bukan sekadar pelatihan teknologi, melainkan wujud nyata dari transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan. Pelatihan ini menyiapkan para pengelola arsip untuk menjadi agen perubahan yang mampu membawa instansi pemerintah ke era baru yang lebih modern, efisien, dan profesional.
Mengikuti bimtek ini merupakan investasi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kinerja organisasi. Dengan pengelolaan arsip yang lebih baik, instansi tidak hanya mampu memberikan pelayanan publik yang prima tetapi juga menjaga integritas dan akuntabilitas administrasi secara menyeluruh.
Mari manfaatkan kesempatan bimtek ini untuk menguasai aplikasi SIKD dan menjadi pionir dalam mewujudkan pemerintahan digital yang transparan, akuntabel, dan efektif di tahun 2025!
Kesimpulan – Bimtek SIKD
Bimtek SIKD – Pengelolaan arsip dinamis merupakan pondasi penting dalam tata kelola pemerintahan dan organisasi modern yang berbasis teknologi. Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) hadir sebagai solusi inovatif untuk mewujudkan pengelolaan arsip yang efisien, transparan, dan aman sesuai dengan regulasi nasional serta tuntutan era digital.
Pelatihan atau Bimtek SIKD Terbaru 2025 yang diselenggarakan oleh Pusdilat LSMAP memberikan kesempatan emas bagi para pengelola arsip dan pegawai pemerintah untuk memahami dan menguasai aplikasi ini secara penuh. Melalui bimtek ini, peserta tidak hanya mendapatkan keahlian teknis, tetapi juga pemahaman strategis dan manajerial dalam mengelola arsip yang selama ini menjadi tantangan kompleks.
Transformasi digital dalam pengelolaan arsip tidak bisa ditawar lagi; ini adalah langkah strategis menuju birokrasi yang modern, profesional, dan berorientasi pelayanan prima. Oleh karena itu, partisipasi aktif dalam bimtek ini merupakan investasi berharga bagi peningkatan kualitas kinerja dan keberhasilan pelayanan publik.
Mari tingkatkan kompetensi kita dan bersiaplah menjadi bagian dari perubahan positif dalam tata kelola arsip di tahun 2025 dengan mengikuti Bimtek SIKD Terbaru. Dengan keterampilan dan pemahaman yang tepat, kita bisa membawa instansi kita melangkah lebih maju, efisien, dan terpercaya.


